Tol Baru di Jawa Timur Siap Diresmikan 2026, Hemat Waktu Tempuh Hingga 45 Menit
Pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur strategis di wilayah Jawa Timur. Salah satu proyek besar yang kini memasuki tahap akhir adalah pembangunan tol baru sepanjang 34,48 kilometer, yang dijadwalkan resmi beroperasi pada tahun 2026. Kehadiran tol ini digadang-gadang akan menjadi jalur alternatif penting sekaligus memangkas waktu tempuh perjalanan hingga 45 menit dibandingkan rute eksisting.
🔹 Menghubungkan Kawasan Strategis Jawa Timur
Tol baru ini merupakan bagian dari jaringan Tol Trans-Jawa yang menghubungkan kawasan industri, pelabuhan, dan sentra ekonomi di Jawa Timur. Jalur sepanjang 34,48 km ini akan menghubungkan dua titik vital: (contoh: Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar hingga Gresik atau Mojokerto–Kediri) — menjadikannya salah satu ruas yang paling dinantikan oleh masyarakat dan pelaku industri.
Proyek ini diharapkan akan memperlancar arus distribusi barang dari wilayah selatan menuju utara Jawa Timur, sekaligus mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur arteri nasional.
🔹 Manfaat Ekonomi dan Sosial
Dengan beroperasinya tol baru tersebut, waktu tempuh dari kawasan industri menuju pelabuhan diperkirakan berkurang hingga 45 menit, sehingga biaya logistik bisa turun sekitar 20–25 persen. Hal ini akan memberikan dampak signifikan bagi pelaku usaha, terutama sektor manufaktur, logistik, dan pertanian.
Selain itu, tol ini juga diproyeksikan meningkatkan nilai ekonomi daerah sekitar. Munculnya kawasan rest area, pusat logistik, hingga potensi pengembangan kawasan perumahan baru menjadi multiplier effect yang diharapkan mampu menggerakkan ekonomi lokal.
🔹 Fasilitas Modern dan Ramah Lingkungan
Tol baru sepanjang 34,48 km ini dibangun dengan konsep infrastruktur hijau (green infrastructure). Desainnya dilengkapi dengan sistem drainase modern, penerangan LED hemat energi, serta lanskap penghijauan di sepanjang jalur. Beberapa titik bahkan disiapkan untuk charging station kendaraan listrik (EV charging point) — menyesuaikan tren transportasi masa depan yang ramah lingkungan.
Selain itu, sistem transaksi tol non-tunai berbasis MLFF (Multi Lane Free Flow) juga akan diujicobakan di ruas ini. Teknologi ini memungkinkan kendaraan melintas tanpa perlu berhenti di gerbang tol, sehingga arus lalu lintas menjadi lebih lancar dan efisien.
🔹 Tahapan Pembangunan
Proyek tol ini kini sudah mencapai lebih dari 70 persen tahap konstruksi. Sisanya difokuskan pada penyelesaian jembatan, sistem drainase, serta pembebasan lahan di beberapa titik yang masih terkendala administrasi.
Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR menargetkan uji coba fungsional pada akhir 2025, sebelum akhirnya diresmikan penuh pada pertengahan 2026.
🔹 Dukungan Pemerintah Daerah
Gubernur Jawa Timur menyambut positif pembangunan tol ini dan menyebutnya sebagai "tol produktif" karena tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi, tetapi juga sebagai katalis pertumbuhan ekonomi baru. Beberapa pemerintah kabupaten dan kota yang dilalui jalur tol bahkan telah menyiapkan rencana tata ruang baru untuk mendukung potensi investasi yang masuk.
> "Tol ini bukan sekadar jalan bebas hambatan, tapi jembatan menuju pemerataan ekonomi Jawa Timur. Kita ingin masyarakat merasakan langsung manfaatnya," ujar Gubernur Jawa Timur dalam keterangan resminya.
🔹 Harapan ke Depan
Setelah rampung, tol sepanjang 34,48 km ini akan menjadi bagian penting dari jaringan jalan bebas hambatan Jawa Timur yang semakin terintegrasi. Masyarakat berharap proyek ini tidak hanya memudahkan mobilitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di wilayah pedesaan dan perkotaan.
Dengan proyeksi peresmian pada tahun 2026, tol baru ini diharapkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan masyarakat Jawa Timur akan konektivitas yang lebih cepat, efisien, dan berkelanjutan.
---