Tapi Santri Seluruh Indonesia, Sekjen PKB Nilai Tayangan Trans7 Tak Hanya Melukai Lirboyo



---

Sekjen PKB Nilai Tayangan Trans7 Tak Hanya Melukai Lirboyo, tapi Santri Seluruh Indonesia

JAKARTA – Kontroversi tayangan Trans7 yang menyoroti kehidupan santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, terus memunculkan gelombang reaksi dari berbagai kalangan. Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Afifuddin Noor, menegaskan bahwa tayangan tersebut bukan hanya merugikan nama baik Lirboyo, tetapi juga berdampak psikologis dan sosial terhadap santri di seluruh Indonesia.

Afifuddin menyebut bahwa media memiliki tanggung jawab moral yang besar dalam menyajikan konten yang bersinggungan dengan lembaga pendidikan agama. "Ini bukan soal Lirboyo semata. Tayangan seperti ini bisa memengaruhi persepsi masyarakat terhadap seluruh pesantren di Indonesia. Santri bukan objek hiburan, mereka adalah aset bangsa yang tengah menimba ilmu dan membentuk karakter," tegas Afifuddin, Selasa (15/10/2025).


---

Kontroversi Tayangan

Tayangan Trans7 yang menampilkan aktivitas santri Lirboyo sempat menjadi viral di media sosial. Beberapa adegan dalam program tersebut dinilai menyimpang dari konteks aslinya dan cenderung bersifat lucu-lucuan atau sensasional. Hal ini memicu reaksi keras dari kalangan pesantren, tokoh agama, dan masyarakat umum.

Sejumlah netizen mengunggah opini mereka di Twitter dan Instagram. Tagar terkait tayangan Trans7 bahkan sempat trending, menunjukkan luasnya perhatian publik. Banyak yang menilai konten tersebut merendahkan martabat santri, sementara sebagian kecil berpendapat tayangan itu menghibur.

Afifuddin Noor menekankan, "Media harus memahami konteks sosial dan budaya sebelum menayangkan sebuah program. Menyajikan santri secara sensasional sama dengan merusak citra pendidikan agama."


---

Reaksi Santri Lirboyo

Santri Lirboyo yang menjadi subjek tayangan pun bereaksi. Beberapa di antaranya mengaku merasa dipermalukan. Seorang santri yang enggan disebut namanya berkata, "Kami belajar dengan disiplin dan penuh dedikasi. Menjadi bahan tontonan tanpa konteks membuat kami merasa dipermalukan dan tidak dihargai."

Santri lain menambahkan, "Banyak orang hanya melihat sisi hiburan dari tayangan itu. Mereka tidak tahu betapa kerasnya kami belajar, menjaga adab, dan mematuhi aturan pondok."

Psikolog pendidikan, Dr. Rahayu Wulandari, menyoroti dampak psikologis tayangan tersebut. "Santri yang masih dalam tahap pembentukan karakter bisa mengalami kebingungan identitas, rasa malu, dan tekanan sosial. Tayangan yang tidak sensitif dapat memperburuk kondisi psikologis mereka," jelasnya.


---

Opini Wali Santri

Wali santri juga mengungkapkan kekhawatiran mereka. Seorang orang tua mengatakan, "Kami mengirim anak-anak kami ke pesantren untuk belajar agama dan membentuk karakter, bukan untuk menjadi bahan tontonan publik. Tayangan seperti ini membuat kami takut pandangan masyarakat terhadap pesantren menjadi negatif."

Beberapa wali santri meminta pihak Trans7 untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf resmi. Mereka berharap media lebih bijak dan menghormati institusi pendidikan agama di masa depan.


---

Pandangan Tokoh Pendidikan Agama

Sejumlah tokoh pendidikan agama menilai tayangan Trans7 tidak sensitif. KH. Mahrus Ali, pengasuh pesantren di Jawa Timur, menyatakan, "Media harus belajar menghormati pesantren. Menampilkan santri secara sensasional bisa menimbulkan salah paham dan merusak citra pendidikan agama."

Tokoh lain menambahkan, "Pesantren adalah lembaga pendidikan yang mencetak generasi berakhlak mulia. Mengabaikan nilai-nilai ini sama dengan mengabaikan masa depan bangsa."


---

Analisis Akademisi dan Media

Pengamat media, Dr. Ahmad Fauzi, menekankan pentingnya etika jurnalistik. "Konten hiburan dan berita harus seimbang. Ketika menampilkan kehidupan institusi pendidikan, media wajib menjaga integritas dan kehormatan subjek. Tayangan sensasional bisa memicu persepsi negatif dan konflik sosial," katanya.

Dr. Siti Marfuah, pakar pendidikan agama di Universitas Islam Negeri Malang, menambahkan, "Kasus ini menunjukkan perlunya literasi media yang lebih tinggi di masyarakat. Publik harus mampu membedakan antara hiburan dan fakta. Tayangan tanpa konteks bisa merusak pemahaman tentang pesantren."


---

Dampak Sosial dan Psikologis

Afifuddin Noor menegaskan bahwa dampak tayangan semacam ini tidak bersifat sementara. Persepsi negatif terhadap pesantren bisa memengaruhi citra pendidikan agama secara luas. Psikolog pendidikan menambahkan, santri yang sering menjadi objek tontonan bisa mengalami penurunan motivasi belajar, rasa tidak dihargai, dan berkurangnya rasa bangga terhadap lembaga mereka.

Dr. Rahayu Wulandari menjelaskan, "Santri yang melihat dirinya dipermalukan di media massa bisa merasa rendah diri dan kehilangan kepercayaan terhadap institusi yang mereka hargai. Ini adalah dampak psikologis yang nyata dan perlu diperhatikan."


---

Reaksi Alumni

Alumni Lirboyo juga menyoroti tayangan tersebut. Mereka menekankan pentingnya menjaga citra pesantren agar generasi muda tetap menghormati nilai-nilai keagamaan. Seorang alumni yang kini menjadi pendidik mengatakan, "Kami merasa prihatin. Tayangan itu bisa menimbulkan persepsi negatif terhadap seluruh santri, bukan hanya mereka yang tampil."

Beberapa alumni aktif mengunggah opini di media sosial, menekankan bahwa pesantren memiliki sisi positif yang sering diabaikan, seperti disiplin, kepedulian sosial, dan pendidikan karakter.


---

Respons Trans7

Hingga berita ini diturunkan, Trans7 dikabarkan tengah menyiapkan klarifikasi resmi. Sumber internal menyebut bahwa pihak stasiun televisi akan memberikan permintaan maaf dan melakukan evaluasi terhadap program yang bersangkutan. Beberapa sumber juga menyebut bahwa pihak produksi sudah berkomunikasi dengan pengasuh Lirboyo untuk menjelaskan maksud tayangan tersebut.


---

Permintaan Dialog dan Solusi

Afifuddin Noor mendorong adanya dialog antara media dan pondok pesantren untuk menghindari kesalahpahaman di masa depan. "Ini bukan soal siapa yang salah atau benar, tapi bagaimana membangun hubungan baik antara media dan lembaga pendidikan. Dialog bisa menjadi solusi jangka panjang," tegasnya.

Beberapa pengamat media menilai langkah ini tepat agar media lebih memahami konteks sosial dan budaya sebelum menayangkan program yang bersinggungan dengan institusi pendidikan agama.


---

Opini Publik dan Media Sosial

Di media sosial, banyak netizen menyoroti tayangan Trans7. Beberapa menyatakan bahwa konten tersebut tidak pantas dan merendahkan santri, sementara sebagian lain menganggap tayangan itu lucu. Tagar terkait program ini sempat trending di Twitter dan Instagram, menunjukkan luasnya perhatian masyarakat, khususnya kalangan santri, alumni, dan orang tua santri.

Netizen menekankan pentingnya tanggung jawab media dan menghormati lembaga pendidikan agama. Mereka juga menyerukan agar media memberikan klarifikasi resmi dan memperbaiki cara penyajian konten.


---

Kesimpulan

Kasus tayangan Trans7 yang menampilkan kehidupan santri Lirboyo menjadi pelajaran penting bagi media, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Sekjen PKB, Afifuddin Noor, menegaskan bahwa tayangan ini tidak hanya melukai nama baik Lirboyo, tetapi juga berdampak luas terhadap santri di seluruh Indonesia.

Dialog antara media dan pesantren, klarifikasi resmi, serta peningkatan literasi media menjadi langkah krusial untuk menghindari konflik serupa. Afifuddin menutup pernyataannya dengan tegas: "Kita semua harus menghormati perjuangan santri, menghargai proses pendidikan mereka, dan menjaga kehormatan lembaga pendidikan yang telah menjadi pilar moral bangsa. Media harus belajar dari kasus ini dan bertindak lebih bijak."

Dengan meningkatnya kesadaran publik mengenai perlindungan terhadap santri dan pesantren, diharapkan kejadian ini menjadi momentum bagi media untuk lebih bertanggung jawab, sensitif, dan memahami nilai-nilai luhur pendidikan agama di Indonesia.


---



PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI

PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI - JUAL BELI BLOG - JUAL BLOG UNTUK KEPERLUAN DAFTAR ADSENSE - BELI BLOG BERKUALITAS - HUBUNGI KAMI SEGERA

Post a Comment

Support By Yahoo!
Support By Bing

Previous Post Next Post