Airlangga Sebut QRIS Bikin “Jengah” Operator Kartu Kredit: Transformasi Pembayaran Digital di Indonesia




---

Airlangga Sebut QRIS Bikin "Jengah" Operator Kartu Kredit: Transformasi Pembayaran Digital di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, baru-baru ini menyoroti fenomena QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang kini semakin digemari masyarakat Indonesia. Menurut Airlangga, pertumbuhan penggunaan QRIS yang pesat ternyata membuat sebagian operator kartu kredit merasa "jengah", karena transaksi berbasis QR semakin menggantikan peran kartu kredit tradisional di berbagai sektor.

Pertumbuhan Pesat QRIS

QRIS, yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia (BI), memungkinkan konsumen melakukan pembayaran dengan satu kode QR di berbagai merchant, tanpa harus membawa kartu fisik atau menyiapkan uang tunai. Sejak peluncurannya, QRIS mencatat pertumbuhan signifikan: jumlah pengguna QRIS telah mencapai 57,6 juta orang, melampaui jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia yang tercatat sebanyak 18,68 juta pada April 2025 .

Menurut data BI terbaru, transaksi QRIS meningkat lebih dari 145% secara tahunan pada Agustus 2025, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin nyaman dengan metode pembayaran digital yang cepat, praktis, dan hemat biaya.

Dampak ke Operator Kartu Kredit

Fenomena ini tidak sepenuhnya positif bagi operator kartu kredit. Dengan semakin populernya QRIS, konsumen cenderung mengurangi penggunaan kartu kredit mereka, sehingga berdampak pada pendapatan operator yang biasanya mengandalkan fee transaksi.

Airlangga menyebut fenomena ini sebagai "jengah" bagi operator kartu kredit, karena mereka harus menyesuaikan strategi bisnis mereka di tengah pergeseran preferensi konsumen menuju pembayaran digital berbasis QR .

Mendorong Inklusi Keuangan

Meski membuat operator kartu kredit "jengah", Airlangga menegaskan bahwa QRIS justru mendorong inklusi keuangan. Banyak masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki kartu kredit atau rekening bank kini dapat melakukan transaksi digital dengan mudah melalui QRIS.

Pemerintah melihat ini sebagai langkah positif menuju masyarakat cashless dan ekonomi digital yang inklusif. Bahkan, beberapa UMKM yang sebelumnya hanya menerima pembayaran tunai kini bisa bertransaksi secara digital melalui QRIS, meningkatkan efisiensi dan transparansi bisnis mereka.

Adaptasi Operator Kartu Kredit

Meski menghadapi tantangan, beberapa operator kartu kredit mulai mengintegrasikan layanan mereka dengan QRIS. Misalnya, beberapa bank besar di Indonesia kini menawarkan fitur pembayaran QRIS melalui kartu kredit mereka, sehingga tetap relevan di tengah pergeseran perilaku konsumen.

Pakar ekonomi digital menilai, adaptasi ini penting agar operator kartu kredit tidak kehilangan pangsa pasar di era digital. Dengan integrasi semacam ini, konsumen bisa tetap memanfaatkan kartu kredit sambil menikmati kemudahan pembayaran QRIS.

Kesimpulan

Pernyataan Airlangga Hartarto menunjukkan transformasi besar dalam ekosistem pembayaran Indonesia. QRIS bukan ancaman, melainkan inovasi yang menuntut adaptasi bagi seluruh pelaku industri, termasuk operator kartu kredit.

Dengan dukungan pemerintah dan adopsi teknologi yang semakin luas, QRIS diharapkan akan terus memperkuat inklusi keuangan, mempermudah transaksi masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di masa depan.


---
PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI

PT SURABAYA SOLUSI INTEGRASI - JUAL BELI BLOG - JUAL BLOG UNTUK KEPERLUAN DAFTAR ADSENSE - BELI BLOG BERKUALITAS - HUBUNGI KAMI SEGERA

Post a Comment

Support By Yahoo!
Support By Bing

Previous Post Next Post