---
Kapolda Metro Jaya Ajak Ormas Bersinergi untuk Jaga Keamanan Jakarta
Jakarta adalah pusat aktivitas politik, ekonomi, dan sosial Indonesia. Sebagai ibu kota negara, kota ini memiliki lebih dari 11 juta penduduk dan menghadapi berbagai tantangan keamanan. Kepadatan penduduk, perbedaan budaya, aktivitas ekonomi yang tinggi, serta potensi konflik sosial menuntut strategi keamanan yang lebih komprehensif. Tidak cukup hanya mengandalkan aparat kepolisian; kolaborasi dengan masyarakat, terutama organisasi kemasyarakatan (ormas), menjadi salah satu kunci untuk menciptakan Jakarta yang aman, nyaman, dan harmonis.
Dalam konteks ini, Polda Metro Jaya meluncurkan program "Jaga Jakarta", sebuah inisiatif kolaboratif yang melibatkan berbagai ormas. Program ini bertujuan membangun sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat, mencegah tindak kekerasan, dan meningkatkan kesadaran warga untuk aktif menjaga lingkungan mereka.
Pada Rabu, 15 Oktober 2025, Polda Metro Jaya menggelar apel siaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya. Kegiatan ini dihadiri ribuan anggota dari 26 ormas yang tersebar di wilayah Jakarta, termasuk Pemuda Pancasila, Forum Betawi Rempug, Bang Japar, Forkabi, dan KBPP Polri. Acara ini menegaskan komitmen bersama dalam menciptakan Jakarta yang aman dan nyaman bagi seluruh warga.
---
Latar Belakang Program "Jaga Jakarta"
Jakarta bukan hanya ibu kota, tetapi juga pusat ekonomi dan budaya. Dengan kondisi ini, ancaman keamanan bisa muncul dari berbagai aspek: kriminalitas, tawuran pemuda, aksi anarkis, hingga peredaran narkoba.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, menekankan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab polisi, melainkan seluruh warga kota. Ormas memiliki keunggulan strategis karena mereka memahami karakter wilayah dan masyarakatnya, sehingga mampu melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan.
Program "Jaga Jakarta" dibangun berdasarkan empat pilar utama:
1. Jaga Warga: Mendorong partisipasi warga untuk aktif menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
2. Jaga Lingkungan: Melestarikan lingkungan dan menciptakan suasana kota yang aman, bersih, dan nyaman.
3. Jaga Aturan: Menegakkan hukum dan peraturan untuk memastikan ketertiban umum.
4. Jaga Amanah: Memastikan setiap individu dan organisasi menjalankan tanggung jawabnya dengan integritas.
Program ini menekankan budaya keamanan berbasis masyarakat, di mana warga ikut aktif berperan serta dalam menjaga lingkungannya, bukan sekadar menunggu tindakan aparat.
---
Profil Lengkap Ormas yang Terlibat
Berikut daftar 26 ormas yang dilibatkan Polda Metro Jaya beserta sejarah, struktur, dan peran mereka:
1. Pemuda Pancasila (PP)
Sejarah: Didirikan 28 Oktober 1959, PP berfokus pada pemberdayaan pemuda dan pengawasan sosial.
Struktur: Terdiri dari tingkat pusat, provinsi, kota, kecamatan, hingga kelurahan.
Peran: Patroli lingkungan, edukasi keamanan, advokasi masyarakat.
2. Forum Betawi Rempug (FBR)
Sejarah: Berdiri 2001, bertujuan melestarikan budaya Betawi dan menjaga solidaritas komunitas.
Struktur: Ketua, wakil, bidang sosial, budaya, keamanan.
Peran: Patroli sosial, kegiatan budaya, pencegahan konflik lokal.
3. Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB)
Sejarah: Ormas nasional berbasis sosial, mendukung persatuan masyarakat.
Peran: Edukasi masyarakat, pengawasan keamanan lingkungan.
4. Bang Japar
Sejarah: Kebangkitan Jawara dan Pengacara, memadukan pelestarian budaya dan pengamanan lokal.
Peran: Patroli lokal, edukasi anti-anarkis, advokasi sosial.
5. Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi)
Sejarah: Didirikan 2000, berfokus pada pemberdayaan pemuda Betawi.
Peran: Edukasi, kegiatan sosial, pengamanan lingkungan.
6. FKPPI
Sejarah: Forum Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri, menekankan kedisiplinan dan bela negara.
Peran: Dukungan kepolisian, patroli sosial, pendidikan pemuda.
7. Pemuda Panca Marga (PPM)
Sejarah: Organisasi pemuda veteran, mendukung ketertiban sosial.
Peran: Patroli, program edukasi pemuda, kegiatan sosial.
8. KOKAM
Sejarah: Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah, fokus pada kesiapsiagaan bencana.
Peran: Simulasi bencana, pelatihan evakuasi, kampanye keamanan.
9. Timur Indonesia Bersatu
Peran: Kegiatan sosial dan penguatan keamanan komunitas di Jakarta.
10. ANTARA
Peran: Edukasi keamanan berbasis masyarakat.
11. PBB
Sejarah: Pemuda Batak Bersatu, memperkuat keamanan komunitas Batak.
Peran: Patroli komunitas, advokasi sosial.
12. PS TTKDH
Sejarah: Persatuan Sepakbola Tunas Tunas Karya Duta Harapan.
Peran: Edukasi dan olahraga pemuda, mencegah tawuran.
13. Satria Banten
Peran: Kegiatan sosial dan pengamanan wilayah Banten di Jakarta.
14. BPPKB Banten
Peran: Patroli dan edukasi masyarakat.
15. Pokdarkamtibmas
Peran: Pengawasan lingkungan, ronda malam, pelaporan kriminalitas.
16. Senkom
Peran: Pemantauan keamanan berbasis teknologi, komunikasi elektronik.
17. Satgas Banten Kesti
Peran: Patroli dan kegiatan sosial.
18. FKPM
Peran: Edukasi ketertiban dan kegiatan sosial komunitas.
19. GMBI
Peran: Pengawasan keamanan dari akar rumput.
20. Kembang Latar
Peran: Patroli dan kegiatan sosial.
21. KBPP Polri
Peran: Dukungan sinergi dengan polisi, kegiatan sosial.
22. Komunitas Pejabat
Peran: Edukasi, advokasi, dan dukungan keamanan.
> Profil tiap ormas menekankan kemampuan mereka dalam patroli, edukasi, sosial, dan advokasi, sehingga mereka menjadi mitra strategis Polda Metro Jaya.
---
Kegiatan Nyata Ormas
Kegiatan tiap ormas sangat beragam:
1. Patroli Lingkungan: PP, FBR, Bang Japar, Forkabi secara rutin melakukan patroli di pasar, sekolah, dan area publik.
2. Edukasi Pemuda: PS TTKDH, Forkabi, dan FKPPI mengadakan seminar kepemudaan, workshop anti-kekerasan, dan pelatihan kepemimpinan.
3. Kesiapsiagaan Bencana: KOKAM dan Senkom melakukan simulasi bencana, pelatihan evakuasi, serta kampanye kesiapsiagaan masyarakat.
4. Pemanfaatan Teknologi: Senkom menggunakan sistem komunikasi elektronik untuk koordinasi patroli dan laporan kriminalitas.
5. Kegiatan Sosial: Donor darah, bersih-bersih lingkungan, kampanye anti-narkoba oleh FKPPI, KBPP Polri, dan GMBI memperkuat hubungan masyarakat dan kepercayaan terhadap polisi.
---
Studi Kasus: Patroli Bersama Jakarta Timur
Pada September 2025, PP, FBR, dan Forkabi melakukan patroli bersama di Jakarta Timur. Hasil:
Konflik sengketa lahan berhasil dicegah.
Kriminalitas di pasar lokal turun hingga 30%.
Warga merasa lebih aman karena kehadiran ormas terorganisir.
Polisi melaporkan respon lebih cepat terhadap potensi gangguan keamanan.
---
Sinergi Polisi dan Masyarakat
Kapolda Metro Jaya menegaskan bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. Sinergi ini menciptakan budaya keamanan berbasis masyarakat, di mana warga ikut aktif mengawasi lingkungan, melaporkan tindakan kriminal, dan menjadi mitra polisi.
Manfaat sinergi:
1. Penurunan angka kriminalitas.
2. Meningkatkan kesadaran warga terhadap keamanan.
3. Memperkuat solidaritas antar komunitas.
4. Meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
---
Dampak Positif Program
Lingkungan Aman: Patroli rutin membuat kawasan publik lebih aman.
Kesadaran Sosial: Warga lebih proaktif melaporkan ancaman.
Persatuan Komunitas: Aktivitas kolaboratif mengurangi konflik.
Partisipasi Pemuda: Pemuda terlibat dalam kegiatan positif, mengurangi risiko tawuran.
---
Testimoni Pejabat dan Tokoh Ormas
Kapolda Metro Jaya:
"Sinergi antara polisi dan ormas adalah fondasi Jakarta yang aman. Dengan saling menghargai dan bekerja sama, kita bisa mengatasi tantangan keamanan dengan efektif dan damai."
Ketua FBR:
"Kami berkomitmen mendukung program ini, menjaga budaya Betawi sekaligus membantu keamanan warga."
Anggota KOKAM:
"Simulasi bencana yang kami lakukan membantu warga memahami langkah evakuasi sehingga kesiapsiagaan meningkat."
---
Tips Warga Berpartisipasi
1. Ikut kegiatan sosial dan patroli lingkungan.
2. Laporkan ancaman atau kejadian kriminal ke polisi atau ormas terdekat.
3. Edukasi anak muda untuk menjauhi kekerasan dan narkoba.
4. Bergabung dengan ormas atau komunitas lokal yang aktif menjaga lingkungan.
5. Gunakan teknologi komunikasi untuk melaporkan kondisi darurat atau kriminalitas.
6. Ikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana yang diselenggarakan ormas atau polisi.
---
Rencana Masa Depan Program "Jaga Jakarta"
Polda Metro Jaya merencanakan:
Ekspansi program ke wilayah pinggiran Jakarta.
Penambahan teknologi pemantauan berbasis digital dan AI.
Pelatihan rutin bagi anggota ormas dan warga.
Kolaborasi lebih erat dengan sekolah, universitas, dan komunitas pemuda.
Publikasi rutin hasil kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
---
Kesimpulan
Program "Jaga Jakarta" adalah bukti nyata bahwa keamanan kota adalah tanggung jawab bersama. Kolaborasi Polda Metro Jaya dengan 26 ormas mulai dari Pemuda Pancasila, FBR, Bang Japar, Forkabi hingga KBPP Polri berhasil:
Menekan angka kriminalitas
Meningkatkan kesadaran warga
Memperkuat persatuan komunitas
Mengedukasi pemuda dan masyarakat
Partisipasi aktif ormas dan masyarakat menjadikan Jakarta kota yang aman, nyaman, dan harmonis. Program ini dapat menjadi model bagi kota lain di Indonesia untuk membangun budaya keamanan berbasis masyarakat, meningkatkan solidaritas sosial, dan memperkuat ketahanan sosial di tengah keberagaman.
---
Sumber: Posbekasi.com, JakartaTerkini.id, Antara News
---