Untuk Jiwa yang Ingin Pulang dan Hidup yang Ingin Bermakna
Ya Allah…
Tuhan yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi,
yang tak pernah tidur,
tak pernah lengah,
tak pernah membiarkan hamba-Mu sendirian walau sedetik pun…
Malam ini, saat dunia sunyi dalam gelap,
ketika kebisingan telah mereda dan suara hati kembali terdengar,
hamba datang lagi kepada-Mu dengan wajah tertunduk,
dengan dada yang sesak,
dan hati yang lelah mencari makna.
Ya Rabb,
Apa yang sebenarnya hamba cari dalam hidup ini,
kalau bukan Engkau?
Harta? Ia tak pernah cukup.
Pujian? Ia cepat hilang.
Ketenaran? Ia membutakan.
Semua itu hanya fatamorgana.
Tapi Engkau, ya Allah…
Engkaulah satu-satunya yang kekal,
yang tak pernah mengecewakan,
yang tak pernah pergi.
Maka hari ini, sekali lagi hamba berseru:
Ya Allah, tuntunlah hamba pulang ke jalan-Mu.
Jika jalan itu harus dimulai dari luka, maka hamba siap.
Jika harus dengan kehilangan, maka kuatkanlah.
Jika harus melalui kesendirian, maka peluklah.
Jangan biarkan hati ini keras.
Jangan biarkan hamba terlalu nyaman dengan dosa.
Jangan biarkan langkah ini terlalu jauh dari cahaya-Mu.
Bila hati ini sudah terlalu kotor, bersihkanlah.
Bila hati ini sudah beku, lelehkanlah.
Bila hati ini telah mati, maka hidupkan kembali dengan cinta-Mu.
Ya Allah…
Berapa banyak nikmat-Mu yang telah hamba dustakan?
Mata ini, yang sering melihat hal yang tak Engkau sukai.
Lisan ini, yang kadang menyakitkan hati orang lain.
Telinga ini, yang lebih sering mendengar gosip daripada zikir.
Tangan ini, yang belum banyak berbuat kebaikan.
Kaki ini, yang sering membawa hamba menjauh dari surau dan sajadah.
Ampuni hamba, ya Allah.
Terkadang hamba tahu salah, tapi tetap melakukannya.
Terkadang hamba sadar dosa, tapi terus mengulanginya.
Terkadang hamba sudah tahu arah pulang,
tapi masih ragu untuk melangkah.
Ya Allah…
Lembutkan hati ini agar bisa tunduk kepada-Mu.
Ajarkan hamba untuk malu pada-Mu,
malu karena sering mengeluh padahal masih Engkau beri.
Malu karena sering minta, tapi jarang bersyukur.
Malu karena sering marah pada takdir,
padahal takdir-Mu selalu indah bila kami pahami dengan hati yang bersih.
Ya Rabb,
Hidup ini penuh tanda tanya.
Penuh misteri yang tak hamba pahami.
Kadang harapan tak sesuai kenyataan,
doa belum juga dijawab,
impian tak kunjung tercapai.
Tapi Engkau tahu, ya Allah,
bahwa hamba hanya ingin hidup dengan tenang.
Hidup dalam kejujuran.
Hidup dalam cinta yang halal dan penuh keberkahan.
Hidup yang tidak menyakiti, tidak merugikan,
tidak meninggalkan luka di hati orang lain.
Ya Allah…
Limpahkan rahmat-Mu pada saudara-saudara kami yang sedang diuji.
Yang tengah sakit, sembuhkanlah.
Yang tengah kesulitan ekonomi, mudahkanlah.
Yang sedang patah hati, hiburlah.
Yang sedang dalam perjalanan hijrah, kuatkanlah.
Berilah mereka kekuatan untuk terus berjuang.
Berilah mereka teman yang baik, lingkungan yang mendukung.
Dan berilah mereka sabar yang tak terbatas,
sebab hanya dengan sabar dan yakin, semua ujian menjadi jalan kemuliaan.
Ya Allah…
Jika hari ini hamba tertawa, jangan biarkan hati hamba lalai.
Jika hari ini hamba menangis, jangan biarkan hamba putus asa.
Jika hari ini hamba sendirian, jangan biarkan hamba merasa tak berharga.
Ingatkan hamba bahwa Engkau senantiasa ada—lebih dekat dari urat leher.
Ya Rabb…
Engkau tahu isi hati hamba,
bahkan sebelum hamba mampu merangkai kata.
Engkau tahu luka terdalam yang hamba simpan rapat-rapat.
Engkau tahu tangis yang hamba tahan agar orang lain tak melihat.
Engkau tahu rindu yang belum tersampaikan,
dan mimpi yang masih terpendam.
Engkau tahu semuanya.
Dan itulah sebabnya hamba tak ingin berpaling dari-Mu.
Hamba ingin selalu kembali kepada-Mu,
meski berkali-kali hamba jatuh.
Meski berkali-kali hamba salah arah.
Meski berkali-kali hamba tenggelam dalam kelalaian.
Ya Allah…
Karuniakan hamba kemampuan untuk mengendalikan emosi.
Jauhkan hamba dari kemarahan yang merusak,
dari dendam yang menghitamkan jiwa,
dan dari rasa sakit hati yang membusuk diam-diam.
Jadikan hati ini lapang seperti langit-Mu yang luas.
Mampu memaafkan tanpa harus mengungkit.
Mampu menerima takdir tanpa mengeluh.
Dan mampu bersabar bahkan dalam ketidakpastian.
Ya Allah…
Jika hamba masih diberi waktu untuk hidup,
jadikan hidup ini bermakna.
Jadikan hamba pribadi yang bermanfaat.
Yang ringan tangan dalam menolong,
ringan lisan dalam mendoakan,
dan ringan hati dalam memberi.
Jika suatu saat ajal menjemput,
maka jemputlah hamba dalam keadaan husnul khatimah.
Dalam keadaan bersujud kepada-Mu,
dalam keadaan berzikir menyebut nama-Mu,
dalam keadaan tenang karena yakin Engkau telah ampuni semua dosa hamba.
Ya Rabb…
Selama masih ada waktu, bimbinglah hamba untuk berubah.
Untuk menjadi lebih sabar, lebih jujur, lebih lembut.
Untuk menjadi pribadi yang tak hanya baik di luar,
tapi juga bersih di dalam.
Bersihkan niat-niat yang tersembunyi.
Bersihkan keinginan yang tak Engkau ridhai.
Dan bersihkan tujuan hidup hamba,
agar tak sekadar mengejar dunia,
tapi mengejar ridha-Mu, cinta-Mu, dan akhir yang mulia.
Ya Allah…
Jadikan hamba bagian dari orang-orang pilihan-Mu.
Yang doanya Engkau dengar.
Yang hidupnya Engkau arahkan.
Yang kematiannya Engkau muliakan.
Dan yang kelak Engkau tempatkan di surga paling tinggi.
Jangan biarkan hamba hanya menjadi angka di dunia,
hidup, lalu mati tanpa makna.
Tapi jadikan hamba seseorang yang meninggalkan jejak kebaikan,
yang ditangisi bukan karena kehilangan jasad,
tapi karena kehilangan akhlak dan ketulusan.
Ya Allah…
Ini hidupku…
Ini waktuku…
Ini tubuhku…
Ini seluruh milikku yang sebenarnya bukan milikku.
Semua ini hanyalah titipan-Mu.
Maka ajarkan hamba untuk menjaga semuanya sebaik-baiknya.
Sampai hari perjumpaan tiba,
di mana semua akan ditimbang,
semua akan dihisab,
dan semua akan dibalas.
Ya Allah…
Jadikan setiap langkah menuju-Mu terasa ringan.
Jadikan setiap amal yang kecil bernilai besar di sisi-Mu.
Dan jadikan setiap lelah yang hamba rasakan sebagai jalan menuju surga-Mu.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin…
Aamiin ya Dzatal Jalali wal Ikram…
Aamiin ya Rahman, ya Rahim…
---