---
Menapak Jejak Wali: Pengalaman Spiritual di Wisata Sunan Giri, Gresik
Wisata religi tak pernah kehilangan daya tariknya, terutama di Indonesia yang kaya akan peninggalan sejarah Wali Songo. Salah satu destinasi yang selalu ramai dikunjungi peziarah adalah Makam Sunan Giri di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dalam kunjungan kali ini, saya berkesempatan menyambangi tempat suci tersebut, merasakan atmosfer spiritual yang begitu kental, sekaligus menikmati suasana khas perbukitan yang menyejukkan.
Mengenal Sunan Giri
Sunan Giri, atau dikenal juga dengan nama Raden Paku atau Prabu Satmita, adalah salah satu dari Wali Songo yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di wilayah Jawa Timur. Beliau dikenal sebagai ulama, pemimpin spiritual, sekaligus pendiri pesantren Giri Kedaton yang menjadi pusat pendidikan Islam pada zamannya.
Keberadaan makam Sunan Giri menjadi magnet bagi para peziarah dari berbagai penjuru Indonesia. Tak hanya untuk berdoa, banyak yang datang untuk mencari ketenangan batin dan memperdalam nilai-nilai keislaman.
Perjalanan Menuju Lokasi
Makam Sunan Giri terletak di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Untuk mencapai lokasi, pengunjung harus melewati jalan menanjak karena kompleks makam berada di atas bukit. Jika membawa kendaraan pribadi, tersedia area parkir luas di bawah, lengkap dengan fasilitas umum seperti warung, mushola, dan tempat duduk.
Dari tempat parkir, kita bisa memilih untuk berjalan kaki menyusuri anak tangga yang cukup banyak, atau menaiki ojek lokal yang tersedia. Meski menantang, berjalan kaki memberi kesempatan untuk merenung dan menyatu dengan atmosfer ziarah.
Suasana di Sekitar Makam
Sesampainya di atas, suasana langsung berubah. Angin sejuk perbukitan menyambut, pohon-pohon rindang melindungi peziarah dari panas, dan suara lembut doa terdengar dari berbagai penjuru. Di bagian depan, terdapat pintu gerbang khas arsitektur Jawa-Islam, dan bangunan makam yang bersih serta terawat.
Peziarah biasanya membawa bunga tabur, membaca Yasin, tahlil, dan berdoa di depan makam Sunan Giri. Ada pula yang duduk tenang di serambi, merenung atau berdzikir. Bagi banyak orang, kunjungan ini bukan hanya soal ritual, melainkan proses mendekatkan diri pada nilai-nilai Islam yang diwariskan para wali.
Kearifan Lokal dan Kuliner Khas
Selain sisi religi, kawasan Sunan Giri juga menawarkan pengalaman budaya. Di sekitar lokasi banyak pedagang kaki lima yang menjajakan oleh-oleh khas Gresik seperti otak-otak bandeng, pudak, dan kerupuk udang. Anda juga bisa mencicipi jajanan tradisional sambil menikmati pemandangan dari ketinggian bukit.
Penduduk lokal ramah, bahkan banyak yang menyediakan penginapan sederhana bagi peziarah yang ingin bermalam. Harga terjangkau dan suasananya sangat mendukung untuk ibadah dan refleksi.
Refleksi Pribadi
Bagi saya pribadi, berkunjung ke makam Sunan Giri bukan hanya sekadar wisata. Ada rasa haru, kagum, dan damai yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Saat menatap batu nisan yang sederhana namun penuh makna itu, saya membayangkan perjuangan Sunan Giri dalam menanamkan nilai-nilai Islam di tengah tantangan zaman.
Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa kehidupan bukan hanya soal duniawi. Kita punya tanggung jawab spiritual yang harus dijaga, dan salah satunya adalah meneladani akhlak serta perjuangan para wali dalam menyebarkan kebaikan.
---
Penutup
Wisata Sunan Giri adalah perjalanan spiritual yang menyentuh hati. Cocok untuk siapa saja yang ingin mencari ketenangan, mengenal sejarah Islam lebih dalam, sekaligus menyegarkan pikiran dari penatnya aktivitas sehari-hari. Jika Anda berencana ziarah ke Jawa Timur, jangan lewatkan destinasi ini.
> "Berziarah bukan hanya tentang tempat yang kita datangi, tetapi juga tentang hati yang kita bawa pulang."
---